kemnaker dukung mms

Cetak SDM Unggul dan Siap Saing: MMS Didukung Penuh Kemnaker RI

PT Mutiara Mutu Sertifikasi (PT MMS) mencatatkan momen penting dalam perjalanan institusinya sebagai penyelenggara pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pada hari Senin, 19 Mei 2025, MMS mendapat kehormatan besar dengan kehadiran Direktur Bina Kelembagaan K3 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), Drs. Muhamad Idham, MKKK, yang membuka secara resmi Kelas Pelatihan Ahli K3 Umum.

Kegiatan ini menandai komitmen kuat MMS dalam mencetak tenaga kerja unggulan di bidang K3 serta mempertegas dukungan penuh pemerintah terhadap penguatan kompetensi SDM di sektor ini.

Sambutan Semangat dari Direktur MMS

Acara pembukaan dimulai dengan sambutan dari Direktur PJK3 MMS, Zeany Cahyari Ginting, MM, yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh peserta dan jajaran Kemnaker yang hadir, baik secara langsung maupun daring. Dalam sambutannya, Zeany menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh peserta dalam mengikuti pelatihan ini, mengingat peran vital yang akan mereka emban di lapangan kerja nantinya.

“MMS bukan sekadar lembaga pelatihan biasa,” ujarnya dengan penuh keyakinan. “Kami adalah lembaga PJK3 resmi yang memiliki komitmen kuat untuk mencetak sumber daya manusia unggul dan profesional di bidang K3. Kami percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat, para peserta pelatihan hari ini akan menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.”

Dukungan Penuh dari Kementrian

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara dunia usaha dan pemerintah. Dalam kesempatan tersebut, Drs. Muhamad Idham, MKKK, selaku Direktur Bina Kelembagaan K3 dari Kemnaker RI, menyampaikan sambutan secara daring. Beliau menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara lembaga pelatihan seperti MMS dan pemerintah, dalam rangka membentuk tenaga kerja yang tidak hanya kompeten, tetapi juga sehat, produktif dan sadar akan keselamatan kerja.

“Dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan ke depan, kita tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pelatihan,” ujar Idham. “Kami dari Kemnaker RI memberikan apresiasi atas dedikasi MMS dalam menjalankan pelatihan ini dan berharap lulusan yang dihasilkan mampu membawa kontribusi nyata bagi peningkatan K3 di Indonesia.”

 

Mempersiapkan SDM yang Tangguh dan Siap Bersaing

Pelatihan Ahli K3 Umum yang diselenggarakan oleh MMS mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 1992 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta standar internasional seperti OHSAS 18001 dan ISO 45001. Peserta akan dibekali dengan berbagai keterampilan teknis dan manajerial yang dibutuhkan untuk menangani risiko-risiko di tempat kerja, mulai dari identifikasi bahaya hingga penyusunan program pencegahan kecelakaan.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah mencetak SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya K3 sebagai bagian dari budaya kerja. Dalam industri yang semakin kompleks dan kompetitif, keberadaan tenaga kerja yang terlatih dan bersertifikasi menjadi nilai tambah yang krusial, baik bagi perusahaan maupun bagi perekonomian nasional secara umum.

Dampak Pelatihan Ahli K3 Umum bagi Industri dan Peningkatan Kualitas SDM

Pelatihan Ahli K3 Umum yang diselenggarakan oleh MMS mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 1992 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), serta standar internasional seperti OHSAS 18001 dan ISO 45001. Peserta akan dibekali dengan berbagai keterampilan teknis dan manajerial yang dibutuhkan untuk menangani risiko-risiko di tempat kerja, mulai dari identifikasi bahaya hingga penyusunan program pencegahan kecelakaan.

Sebagai nilai tambah, MMS juga menghadirkan program Safety Bootcamp sebagai pelatihan bonus yang berlangsung selama 10 hari tambahan. Program ini dirancang untuk memperkuat kemampuan praktis peserta melalui simulasi dan praktik langsung, termasuk pelatihan Basic Fire Fighting (BFF) dan Basic First Aid (BFA). Tujuannya adalah memastikan peserta tidak hanya memahami teori K3, tetapi juga siap menerapkannya dalam kondisi nyata di lapangan.

Tujuan utama dari keseluruhan pelatihan ini adalah mencetak SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya K3 sebagai bagian dari budaya kerja. Dalam industri yang semakin kompleks dan kompetitif, keberadaan tenaga kerja yang terlatih dan bersertifikasi menjadi nilai tambah yang krusial, baik bagi perusahaan maupun bagi perekonomian nasional secara umum.