AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI ONLINE

Hari ke - 1

• 08:00 - 12:00 | Materi UU No. 1/1970, Dasar K3, UU Jasa Konstruksi & K3, Manajemen & Administrasi K3
• 13:00 - 17:00 | Lanjutan Materi

Hari ke - 2

• 08:00 - 12:00 | Materi Perancah & Tangga, Pesawat Angkat Angkut, Mechanical & Electrical, Inspeksi K3, Higiene Proyek
• 13:00 - 17:00 | Lanjutan Materi

Hari ke - 3

• 08:00 - 12:00 | Materi K3 Pekerjaan Konstruksi, Lingkungan Kerja, Proteksi Kebakaran, Tanggap Darurat
• 13:00 - 17:00 | Lanjutan Materi

Hari ke - 4

• 08:00 - 12:00 | Observasi Lapangan
• 13:00 - 17:00 | Lanjutan Observasi Lapangan

Hari ke - 5

• 08:00 - 12:00 | Post-Test
• 13:00 - 17:00 | Lanjutan Post-Test

Hari ke - 5

• 08:00 - 12:00 | Seminar
• 13:00 - 17:00 | Lanjutan Seminar

(Pelatihan Online Tidak mandatory )

10 Hari intensive Training tambahan dan dapatkan 30 Sertifikat berikut :

DOKUMEN K3 SERIES I

• HIRAC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) 
• JSA (Job Safety Analysis)
• PTW ( Permit To Work )

DOKUMEN K3 SERIES II

• CSMS  (Contractor Safety Management System)
• HSE Plan
• LOTO (Lock Out Tag Out)

LINGKUNGAN KERJA

• Industrial Hygiene
• Ergonomi
• Confined Space

AUDIT SERIES

• SMK3 (PP 50/2012)
• Audit SMK3 (PP 50/2012)
• Awareness ISO 19011:2018

ISO SERIES

• ISO 9001:2015
• ISO 14001:2015
• ISO 45001:2018

KESEHATAN KERJA

• K3 Ruma Sakit
• K3 Hiperkes
• Fatigue Management

PEKERJAAN KETINGGIAN

• Working at Height
• Dasar-dasar TKBT (Tenaga Kerja Pada Ketinggian)
• Dasar-dasar TKPK (Tenaga Kerja Pada Ketinggian)

K3 TAMBANG

• UU K3 di Pertambangan
• Persyaratan K3 di Pertambangan
• Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Pertambangan

K3 MIGAS

• UUD K3 di Industri MIGAS
• Persyaratan K3 di Industri MIGAS
• Pencegahan Bahaya Kebakaran

ENVIRONMENT

• Dasar-dasar UKL/UPL
• Dasar-dasar Penerapan AMDAL
• Dasar-dasar Pengelolaan Limbah B3

Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi dengan sertifikasi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjadi semakin penting seiring dengan pesatnya pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia. Sektor ini memainkan peran strategis dalam pembangunan infrastruktur nasional, namun juga menjadi salah satu sektor dengan tingkat risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Hal ini membuat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi prioritas utama.

1. Pentingnya Ahli Muda K3 Konstruksi

Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, banyaknya kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi seringkali disebabkan oleh kurangnya penerapan sistem K3 yang efektif. Oleh karena itu, keberadaan tenaga ahli K3 yang kompeten sangat dibutuhkan untuk:

• Mengidentifikasi potensi bahaya di proyek konstruksi.
• Mengawasi implementasi prosedur K3 di lapangan.
• Memberikan pelatihan dan sosialisasi K3 kepada pekerja konstruksi.

2. Dasar Hukum dan Regulasi

Pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan:

• Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang mewajibkan perusahaan untuk memastikan keselamatan pekerja.
• Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban, dan Wewenang Ahli K3.
• Permenaker No. 9 Tahun 2016 tentang K3 pada pekerjaan di tempat ketinggian.

Regulasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong perusahaan konstruksi untuk memiliki tenaga ahli K3 bersertifikasi.

3. Tujuan Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi

Program ini dirancang untuk:

• Membekali peserta dengan kompetensi dasar terkait K3 di sektor konstruksi.
• Meningkatkan pemahaman peserta tentang peraturan perundangan terkait K3 konstruksi.
• Melatih peserta dalam mengelola risiko keselamatan kerja di proyek konstruksi.
• Membantu perusahaan memenuhi kewajiban memiliki tenaga kerja bersertifikasi K3 sesuai regulasi.

4. Manfaat Sertifikasi Kemnaker

Memiliki sertifikasi Kemnaker sebagai Ahli Muda K3 Konstruksi memberikan berbagai manfaat:

• Pengakuan Profesional: Sertifikasi diakui secara nasional, memberikan kepercayaan kepada perusahaan.
• Peluang Karir: Membuka peluang untuk bekerja di berbagai proyek konstruksi, baik nasional maupun internasional.
• Kepatuhan Regulasi: Memastikan perusahaan memenuhi persyaratan pemerintah dalam implementasi K3.

5. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi

Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta akan mendapatkan pembekalan teori dan praktik yang relevan dengan tantangan kerja di lapangan, seperti:

• Teknik penilaian risiko (risk assessment).
• Penanganan kecelakaan kerja.
• Pemilihan dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai.

Pelatihan ini menjadi solusi strategis untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan mendukung keberlanjutan proyek konstruksi di Indonesia.

Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi dengan sertifikasi Kemnaker memiliki tujuan utama untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya di sektor konstruksi. Berikut adalah tujuan dari pelatihan tersebut:

1. Meningkatkan Kompetensi Peserta dalam K3 Konstruksi
   Membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan teknis terkait penerapan K3 di sektor konstruksi sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
2. Memenuhi Persyaratan Regulasi K3
   Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan perusahaan dan tenaga kerja mematuhi regulasi K3, seperti yang diatur dalam Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
3. Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja
   Memberikan pemahaman tentang identifikasi bahaya, analisis risiko, serta langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja di proyek konstruksi.
4. Mendorong Budaya K3 di Proyek Konstruksi
   Membangun kesadaran dan tanggung jawab tenaga kerja terhadap pentingnya penerapan K3 dalam setiap aktivitas konstruksi, sehingga tercipta budaya K3 yang kuat.
5. Mendukung Profesionalisme Tenaga Kerja Konstruksi
   Meningkatkan kredibilitas dan daya saing peserta melalui pengakuan resmi berupa sertifikasi Kemnaker yang diakui secara nasional.
6. Memenuhi Kebutuhan Proyek Konstruksi
   Memberikan tenaga kerja yang bersertifikasi dan kompeten, yang mampu mendukung kelancaran proyek konstruksi dengan memprioritaskan keselamatan kerja.
7. Menyiapkan Peserta untuk Tugas dan Tanggung Jawab Ahli Muda K3 Konstruksi
   Melatih peserta untuk mampu melaksanakan tugas seperti melakukan inspeksi K3, menyusun program K3, memberikan pelatihan K3 kepada tenaga kerja, dan melaporkan kondisi K3 kepada pihak terkait.

Jenjang Karier di Bidang K3 Konstruksi: Dari Pemula hingga Profesional

Karier di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi memiliki tahapan yang jelas dan bertahap. Setiap tingkatan mencerminkan peningkatan tanggung jawab, pengalaman, dan kompetensi. Berikut adalah jenjang umum dalam dunia K3 Konstruksi berdasarkan pelatihan dan pengakuan resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker):

1. Ahli K3 Muda Konstruksi

Posisi Awal: Safety Officer, Junior HSE Engineer, Staf K3 Proyek
Tugas Utama:

Melakukan identifikasi bahaya di area proyek

Melaksanakan inspeksi rutin terkait keselamatan kerja

Mendukung penerapan program K3 di lapangan

Kriteria Peserta:
Lulusan D3/S1 teknik, kesehatan, atau lingkungan, serta tenaga kerja yang sudah memiliki pengalaman lapangan di sektor konstruksi.

2. Ahli K3 Madya Konstruksi

Posisi Umum: Supervisor K3, Koordinator Safety Proyek
Tugas Utama:

Merancang dan menjalankan program K3 untuk proyek konstruksi

Mengawasi pelaksanaan dan tim K3 di lapangan

Membuat laporan serta dokumentasi terkait K3

Persyaratan:
Pernah menjabat sebagai Ahli Muda K3 dan memiliki pengalaman tambahan di lapangan serta telah mengikuti pelatihan lanjutan yang diakui oleh Kemnaker.

3. Ahli K3 Utama Konstruksi

Posisi Tingkat Lanjut: Manajer HSE, Konsultan Senior K3, Penanggung Jawab K3 Proyek Skala Besar
Tugas Utama:

Menyusun kebijakan dan strategi K3 untuk proyek besar atau nasional

Melakukan audit, evaluasi, dan peningkatan sistem manajemen K3

Memberi masukan strategis kepada manajemen perusahaan

Persyaratan:
Berpengalaman panjang di bidang K3 Konstruksi serta telah mengikuti pembinaan Ahli K3 sesuai standar Kemnaker untuk tingkatan lanjutan.